25 Maret 2011

3 Hari Untuk Selamanya

this picture from mas ipung

"Lewat sudah tiga hari ‘tuk s’lamanya.
Dan kekal lah detik-detik di dalamnya"

(3 Hari Untuk Selamanya - Float)


Yap. Seperti itulah kami para JOC ICCI 2011. Tiga hari yang tak terasa cepat berlalu. Lelah, letih, senang, suka, dan gembira bercampur-aduk pada diri kami masing-masing. Dari yang tidak mengenal menjadi kenal, yang tidak akrab menjadi akrab dan menjadi kompak. Ahh senangnya... seperti memiliki keluarga baru :)

***

Semua ini berawal dari adanya kegiatan kampus yang diadakan di Bali pada awal bulan Maret yaitu ICCI 2011 (International Conference on Creative Industry). Wah sepertinya bondho sekali seminar ini ya. Skala internasional pula. Cuman sayang, biaya ke Bali dan ongkos mengikuti seminar agak terlalu mahal nih untuk ukuran mahasiswa seperti saya. Saya pun baru dari Bandung untuk acara TKMDII. Ah, sungguh tak tahu diri jika saya nyuwun-nyuwun lagi sama orangtua. Hiks. Sepertinya saya hanya bisa menelan ludah karena tidak bisa mengikuti seminar ini. Sayang sekali sodara-sodaraa....


Lagipula saya dengar gosip dari para dosen, sidang Kolokium 1 TA akan diadakan awal bulan maret. Yasudah, saya punya alasan masuk akal untuk menghentikan keinginan menggebu-gebu saya untuk berangkat ke Bali. End of this story.



Tapi Tuhan itu memang bekerja dengan cara yang misterius. Ketika saya sedang getol-getolnya mengerjakan persiapan K1 (Kolokium 1 TA, Red), teman saya bilang kalau ada tawaran dari dosen untuk mendaftar sebagai panitia/JOC (Junior Organizing Committee) ICCI. Caranya dengan membuat paper yang isinya opini kita tentang desain dengan format bahasa inggris. Waw! tawaran yang menggiurkan. Mengarang mah keciill (begaya orang yes banget gue), tapi kalau translate ke bahasa inggris ini yang agak lama. Hahahaha. Dasar udik saya memang. Rada kacau untuk urusan ingris-inggrisan. Tapi saya punya ide brilian. Saya minta tolong saja ke teman saya si tiza. Hehehe. Jadi deh teks full bahasa inggris. Yaa gak apa-apa deh nraktir sushi tei. Yang penting berangkat ke Bali gratiisss!!


Yap! Gratis semuanya. Free pulang pergi, free penginapan, free konsumsi. Dapat uang saku pula buat masuk ke tempat-tempat wisata. Memang tidak banyak. Tidak cukup untuk masuk Waterboom yang buagus di Kuta itu. Asalkan pergi bareng-bareng itu sudah lebih dari cukup. Seru-seru bareng!! Horeeee!! :D Tapi itu semua setelah acara utama selesai. Kita bekerja secara all out dulu di ICCI. Baru setelah itu kita hura-hura men! Haseeekkk..


***


Seperti yang saya katakan di awal tadi, event ini adalah dari yang tidak mengenal menjadi kenal, yang tidak akrab menjadi akrab dan menjadi kompak. Yah, mirip tujuan ospek gitu deh haha. Rapat-rapat sebelum keberangkatan dengan para JOC memang tidak langsung akrab. Masih hanya sekedar sapa menyapa, menanyakan ini itu. Setelah itu selesai. Masih belum klop gitu.

Tapi, semua mulai akrab ketika berada di Bali. Ketika sudah sama-sama senasib sepenanggungan. Hehehe.. :p


Sebenarnya bukan karena gratisan saja yang menjadi nilai plus. Tapi esensi ketika menjadi panitia ICCI itu sendiri. Banyak manfaat yang bisa didapat dari keikutsertaan menjadi panitia ini. Satu, bisa dekat dengan dosen, kasarnya kita lebih dikenal dosen daripada hari-hari biasa saat perkuliahan. Hey, menjadi akrab dengan dosen itu adalah sebuah hal yang asik. Untuk selanjut-selanjutnya ngelobi dosen jadi lebih mudah. Hehehe. Ini merupakan trik jitu mahasiswa cupu seperti saya jika ingin mendapat perhatian yang mudah dari seorang dosen yang sibuknya luar biasa. Hohoho..


Oke lanjut. Lalu manfaat yang kedua adalah pengalaman bekerja secara team, bertanggung jawab atas tugas-tugas yang telah dibagikan, dan yaa seputar itu. Dan menurut saya ya ini pengalaman yang paling bagus dan ciamik! Kemudian yang ketiga adalah menambah link. Mulai dari sesama JOC ICCI, para dosen despro, dan para peserta seminar yang semua punya latar belakang keren-keren. Mulai dari praktisi, dosen, seniman, dan banyak lainnya. Karakternya juga macam-macam. Wahh, pengalamannya gak habis-habis. Alhamdulillah.. :D





persiapan ICCI yang melelahkan




Hari H -serius tapi santai-









nametag JOC ICCI 2011 :D





bersama para dosen DESPRO




ini nih dosen kami yang paling sibuk tapi tetep ramah, Ibu Anggri :)




Oke kita lanjut ke topik seru lainnya. Tempat wisata.

Tempat wisata yang kami datangi rata-rata adalah tempat turis berdatangan. Sejujurnya saya pengen sekali ke Ubud. Oh, take me to Ubud..

Saya bercita-cita punya villa pribadi di Ubud dengan pemandangan hamparan sawah dan gunung. Subhanallah.. Aminn.. Aminnn.... :)


Ehm, balik ke tempat wisata. Tempat pertama yang kami kunjungi sudah pasti dan sudah tentu adalah Kuta. Hahaha. Saya bosan ke Kuta (songong banget dah gaya gua :p). Isinya ya seperti itu saja. Ada sih tempat yang menarik. WATERBOOM! Hahahahaha. Ongkos masuknya selangit bro! Oke, lalu tempat wisata kedua yang kami datangi adalah Dream Land. Dan tempat ketiga adalah Tanah Lot. Sayang air sudah mulai pasang. Jadi kita tidak bisa menyebrang untuk menyapa si ular suci. Ahh, sudah dua kali saya gagal nyebrang. Padahal saya cuman pengen dikasih beras putih yang nempel di jidat. Itu aja.. :(


Berarti saya disuruh datang lagi ini kesini. Baiklah.

Ah! Toko pusat perbelanjaan tidak ketinggalan. Seperti sudah kewajiban bagi para wisatawan domestik untuk membeli oleh-oleh. Saya sendiri sudah dititipin macam-macam sama orang rumah. Terutama adik saya. Dia minta pie susu. Padahal yaa di daerah Kertajaya lo ada yang jual. Oalahh nduk..nduk.


Di setiap tempat yang dikunjungi hukumnya wajib 'ain untuk berfoto-foto. Secara kami semua memang autis terhadap kamera. Hehehe.. here it is..




kucel and the kumel. barusan landing di Bali :p





























7 Maret 2011

dini hari

Lebih tepatnya hari minggu dimana seharusnya saya mengerjakan sketsa TA saya. Tapi entah kenapa setan hari ini sangat kuat. Dia mampu membuat saya malasnya luar biasa. Kerjaan saya hanya bermain bersama 2 sepupu kecil tak berdosa yang saya mainin setiap waktu, makan berbagai camilan, dan berkutat di depan leptop dengan layar bergambar facebook, twitter, blogger, YM, photoshop, melihat-mengedit foto, dsb. Sungguh kegiatan yang saya lakukan tidak ada satupun yang berhubungan dengan TA saya *hore!

Dan hingga akhirnya saya baru sadar. Saya baru saja meng-copy film-film ciamik dari teman saya, arip 21 (baca: arip twenty one) (disebut 21 karena ahlinya dalam ilmu per-download-an film-film :D ). Akhirnya, saya copas semua ke dalam leptop saya. Dan disinilah setan berperan lagi. Saya kalah untuk kedua kalinya. Akhirnya Saya memilih 1 film untuk di tonton. Dan pilihan jatuh pada film My Sister's Keeper.




Sebenernya saya telat tahu tentang film ini. Gara-gara baca di koran Jawa Pos tentang reviewnya artis yang cerita kalau film ini film bagus, saya jadi penasaran. Dan mintalah saya kepada arip 21 untuk di download-in film ini *suwun rip!

Film ini berkisah sebuah keluarga yang akur, yang harmonis. Senang rasanya ketika melihat adegan mereka sedang bermain bersama. :)
Namun, anak sulung mereka yang bernama Kate terkena kanker. Hingga terlahirlah adik bungsu mereka, Anna, yang diciptakan untuk menjadi donor bagi keselamatan hidup sang kakak. Dan di sinilah semua konflik dimulai. Anna ingin hidup bebas dan tidak terikat bahwa dia adalah donor untuk kakaknya. Namun ia sayang kepada kakaknya. Sara, ibunya, yang bersikap kurang adil dengan tidak mendengarkan pendapat pribadi Anna bahwa sebenarnya Anna tidak ingin hidup seperti ini terus. Tetapi, sang ibu juga mengalami dilema. Ia ingin Kate tetap hidup dan Anna selalu senang untuk melalukan donor ini. Hingga akhirnya Anna menyewa pengacara untuk membela haknya sebagai seorang anak.

Jujur, sepanjang film ini saya menangis. Saya sedang tidak galau. Saya juga sedang tidak mellow. Tapi sumpah film ini sangat menyentuh. Atau mungkin karena saya pernah merasakan kehilangan seseorang yang sangat dekat dengan saya untuk selama-lamanya. Jadi luapan emosi lebih cepat tersentil karena persamaan cerita.

Film ini tidak menceritakan tentang Anna dan Sara melulu. Ada porsi Kate yang diceritakan dengan model flashback. Dan berkat adegan-adegan itu, kita semakin hanyut dalam cerita film My Sister's Keeper ini. Mengetahui bagaimana seseorang yang berjuang melawan penyakitnya. Berusaha tetap ceria. Dan sangat sayang kepada keluarganya.

Saya sarankan untuk menonton film ini. Sangat recommended sekali! Cocok untuk ditonton sekeluarga. Oh ya, untuk jaga-jaga, sedia tissue sebelum nangis ya! Hehe :p