25 April 2009

hanya FLASHBACK

tadi siang.
yahh..saya tak sengaja bercerita kembali tentang seseorang yang pernah ada didekat saya. orang yang saya rasa...saya nyaman berada didekatnya.



awalnya seorang teman bercerita tentang kisah asmaranya.well, saya dan teman2 se ce-es-an saya jelas saling memberikan saran. saran..saran..dan saran...
yahh..seperti halnya cewek berkumpul dan saling curhat.
entah ada yang sama jalan ceritanya atau senasib atau pernah mengalaminya, kita juga saling bercerita tentang kisah asmara masing-masing.
*haha..as u know...seperti inilah cewek kalo sudah berkumpul dan curhat keroyokan saling menimpali*


semua.
semua saling curhat.saya hanya mendengarkan hari ini.sesekali memberikan saran*nge-sok banget ini.haha.yahh..saya membantu apa yang bisa saya bantu*
kadang sampe ikutan ngotot. kadang hanya mengiyakan.
hari ini saya menjadi pendengar.


sampai akhirnya,tersisa 3 orang temasuk saya. yang lainnya pulang.
wahh..semakin intens ini.
saya tetap menjadi pendengar.
ahh..padahal ada beberapa pikiran yang beberapa hari ini mengganjal pikiran saya. tapi gak mungkin saya ceritakan, karna saya tak mau menyakiti hati salah satu teman saya yang notabene ada hubungannya dengan pikiran saya ini.
sudahlah..



kita tetap bercerita



tibatiba salah satu teman saya menanyakan suatu hal..
"menurutmu aku ini orangnya gimana sih.cocok sama cowok *ahh..salah.!bukan cowok. tapi pria.well, seharian tadi kita juga ngomongin bedanya cowok dengan pria.penyebabnya iklan barubaru ini.ternyata bener juga.cowok dan pria itu beda*
oia.dy nanyak dy cocok dengan tipe pria seperti apa.

ok.dari situ tibatiba saya yang dari tadi menjadi pendengar ikutan menjadi pembicara.
"kalo aku?"




**




saya sadar.sesadar-sadarnyaaa kalo saya memang masih belum tau banyak alias hijau alias polos dalam menjalin hubungan dengan lawan jenis a.k.a have a boyfriend.
*WHAT.!polos.??jujur saya geli dengan apa yang saya katakan tadi*
tapi memang seperti itu. tapi toh tak jadi masalah besar bagi saya. saya gak ambil pusing.

karna pertanyaan saya yang diatas tadi, kedua teman saya menjawab..
teman1: "kamu itu orangnya gak bisa dideskripsikan, mii...bukan berarti kamu itu misterius. bukan.bukan. tapi kamu itu stabil."

teman2: "hahhahahha.kamu itu gak jelas" *ehm.teman saya yang berkata seperti ini orangnya kocak banget*

teman3: "gini looo miii...kalo kita*kedua teman saya itu* lagi seneng, keliatan banget. jingkrak-jingkrak.ketawa-ketiwi. truss..kalo lagi sedih, bingung, marah.. itu juga keliatan banget.muka ditekuklah.mikir teruss. yaa..itu labil.
tapi kamu, kamu itu stabil. gak over.
*hmm..kok saya nangkepnya saya itu dewasa ya?waowww..belumlah.saya lagi belajar menjadi pribadi yang dewasa*



hmm..
ok. saya mendapat jawabannya.



tibatiba teman saya yang kocak itu nyeletuk,
"oia mi.!kabarnya *sensor* itu gimana?lama gak denger. gak keliatan."
*yang disensor itu nama orang yang menjadi topik posting ini. yang saya bicarakan di awal tadi.


ehm. saya sudah menyangka bakal seperti ini
dan dengan enak sajaa...saya bercerita kepada kedua teman saya itu.
toh saya tak ambil pusing. sudah tak saya gubris lagi



saya cerita kalo beberapa hari yang lalu, saya dan mas saya ceritacerita. ok. saya sekalian curhat colongan.haha. dan entah kenapa nyambung lagi ke *sensor*
dan dengan wajah polos mas saya bilang..
"kalo si *sensor* mah gak serius.wakkakakkakaka.!"




oh damn.!!




okeee..saya tau memang seperti itu. tapi jujur saya sakit hati lagi. bagus.
luka saya nongol lagi. menohok sodarasodaraa..
saya langsung menenangkan diri saya
haha.penegasan yang pas sekali wahai kawan.
menyadari kenyataan seperti itu ternyata cukup memberi shock teraphy buat saya.
ah sudahlah.

yahh..saya flashback lagi.
menceritakan kepada kedua teman saya tentang *sensor* dan menegaskan gimana rasanya mereka kalo ada di posisi saya.
hmm..saya sebenernya sudah melupakannya.hampir.nyaris.
tapi entah apa yang mendorong saya hari ini untuk menceritakan itu
yang perlu diketahui : saya bercerita nyaris setengah berapi-api
haha
untuk kesekian kalinyaa...





saya lega...






well, saya berharap..
kejadian bodoh yang seperti itu jangan terulang lagi
amat berharap

hh..sudahlah.ini akan menjadi cerita saya yang yahhh,,sebagai tahap menuju pribadi yang dewasa mungkin. bahasa simpelnya : pengalaman
mungkin jika teringat kembali, mungkin saya akan tertawa.mungkin.
menertawakan kebodohan sendiri.mengenang hal-hal lucu tentang kepolosan saya.
dilaa..dilaaaa...
haha

1 komentar:

luxsman mengatakan...

seperti buang pup.....

terakhir-akhir lega (lmao)