picture: uncle google
"Apa sih arti kata galau?"
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, galau adalah,
ga·lau a, ber·ga·lau a sibuk beramai-ramai; ramai sekali; kacau tidak keruan (pikiran);
ke·ga·lau·an n sifat (keadaan hal) galau
***
Berbicara tentang galau, saya terinspirasi menulis ini dari salah satu sahabat saya. Banyak orang yang mengistilahkan ketika diri mereka dalam kondisi mood dan pikiran yang sedang bingung, perasaan tidak menentu, gelisah, bimbang, maka akan tercetus, "Saya sedang galau".
Istilah galau memang sepertinya sudah menjadi bagian dalam hidup setiap orang. Ada fase disaat mereka mengalami kegalauan luar biasa. Dan bagaimana cara menyikapinya pun berbeda-beda. Ada yang curhat dengan orang terdekat, jalan-jalan/refreshing, ada pula yang menulis -baik berupa tulisan di sebuah diary/kertas atau bahkan melalui jejaring sosial seperti twitter, facebook, blogger, dan lain sebagainya. Itu semua dilakukan untuk meringankan perasaan galau tersebut. Selama hal tersebut positive, why not?
Well, ada banyak hal yang menjadi pemicu munculnya si galau ini. Mulai dari masalah dengan tugas kuliah atau kantor, masalah sehari-hari seperti keluarga, pacar, gebetan, dll. There are many things that became the trigger.
Galau ini seperti semacam penyakit kalau kata saya. Itu menurut saya sih. Atau ekstrimnya dia seperti j*l*ngk*ng. Datang tak diundang pulang tak diantar. Datang tiba-tiba, mendadak, lalu DUOORRR! Meledak! (Sepertinya lebih mirip dengan teror bom buku. haha!) Dan datangnya pun tidak memberi kabar terlebih dahulu, atau setidaknya ngasih tau kalau mau datang. Biar kita-kita bisa prepare supaya bisa mengatasi. Supaya gak kelamaan ngendon juga. Haha! Ngaco! :p
Galau itu merusak. Merusak hati, merusak pikiran, merusak mood, merusak muka. Kenapa saya bilang merusak muka? Karena bawaannya hanya melamun, cemberut, tanpa ekspresi, tidak konsentrasi. Wahh, parah lah pokoknya! Dan ya, saya juga pernah terkena "penyakit" galau ini. Dan memang merusak segalanya.
Galau karena tugas akhir pernah, karena masalah teman, bahkan sampai masalah asmara juga pernah. Hahaha. Terkadang suka ketawa pas inget galau-galau gak penting itu. Dan memang saya akui sempat merusak mood sekali. Apalagi waktu itu saya lagi mengerjakan TA. Waduh! Bener-bener kacaulah. Target tidak tercapailah, tidak bisa konsentrasilah, posisi sudah membuka autocad tapi pandangan blank, macem-macem akibatnya. Bisa dibayangkan. Padahal saat itu sudah mendekati deadline.
Cara saya saat itu ya yang pertama kali adalah dengan menulis. Mulai dari diary, kertas-kertas tidak terpakai, sampai nulis-nulis status galau nan labil (silahkan muntah). Orang yang sedang galau memang bawaannya mellow dan tidak bisa berpikir alias buntu. Right? haha
Hasilnya? Cukup membantu, namun masih tersisa sedikit. Akhirnya senjata pamungkas adalah dengan curhat. Sahabat-sahabat saya, saya sandera untuk mendengarkan keluh kesah saya. Ya memang meringankan. Biasanya, saya suka curhat dengan sahabat cewek dan cowok. Biasanya itu lebih cepat efeknya. Karena saya mendapat pandangan dan pendapat dari segi pandang yang berbeda.
Anyway, biasanya cuaca dan lagu yang kita dengarkan saat itu bisa memunculkan perasaan galau. Ada tipe orang yang ketika mendung atau hujan kesukaannya adalah memandang ke arah jendela sambil melihat titik-titik air hujan, dan pasti sedang melamun. Dan ujung-ujungnya galau. Ada yang ketika mendengar suatu musik atau lagu tertentu dan membangkitkan suatu kenangan, ujung-ujungnya galau. Yahh, galau itu datang tak dijemput pulang tak diantar. Galau memang tidak tahu waktu.
Singkat cerita, ya bagaimana cara kita menghadapi si galau ini saja sih. Bagaimana kita mengendalikan perasaan. Ada saat bermain dengan perasaan, ada saat bermain dengan logika. Dan yang pasti, sibukkan diri. Sibukkan diri kita sehingga tidak sempat untuk ngegalau ria. Haha, memang yaa menasehati itu pekerjaan yang paling mudah, tapi prakteknya jauh lebih sulit. Pinter-pinternya kita lah bagaimana memanage perasaan dan mood. Karena hanya kita yang tahu bagaimana caranya..